Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam Di Lembar Diary Beserta Kalimat Resensi

Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam di lembar Diary Beserta Kalimat Resensi Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam di Lembar Diary Beserta Kalimat Resensi
Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam di lembar Diary Beserta Kalimat Resensi

Hello good millennial, jumpa lagi di blogger joeshapictures tema hari ini yaitu wacana "Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam di Lembar Diary Beserta Kalimat Resensi" penasaran, yuk kita baca !

Di dalam Cerpen terdapat 6 elemen penting yang membangun teks kisah pendek tersebut sehingga membentuk suatu kisah yang utuh. Berikut ini yaitu struktur cerpen tersebut:

1. Abstrak
Abstrak yaitu ringkasan atau inti dari cerpen dan merupakan citra awal suatu cerita. Unsur aneh sifatnya opsional, dengan kata lain suatu cerpen boleh saja tidak memakai abstrak.

2. Orientasi
Orientasi yaitu hal-hal yang berafiliasi dengan waktu, suasana, dan kawasan yang ada di dalam kisah pendek.

3. Komplikasi
Komplikasi yaitu urutan banyak sekali insiden yang dihubungkan menurut sebab-akibat. Kita sanggup melihat tabiat atau aksara suatu toko dalam cerpen pada struktur ini.

4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks, serta mulai menemukan solusi atau penyelesaian atas konflik tersebut.

5. Resolusi
Pada kepingan ini si pembuat cerpen akan menjelaskan solusi atau penyelesaian atas problem yang dialami oleh tokoh di dalam cerpen.

6. Koda
Koda yaitu nilai moril atau pelajaran yang sanggup didapatkan oleh pembaca cerpen.


Tetesan Tinta Hitam di lembar Diary

Di pagi yang cerah saya duduk sendiri di tangga sekolah, sambil di temani kupu-kupu yang lagi menyengat madu di taman, disaat itulah saya mulai menggoreskan tinta hitamku di lembar buku diary. Nama ku Sofie anak cewek kelas 12 yang gres putus cinta. kata orang cinta dimasa sekolah itu indah, penuh kebahagiaan, penuh keceriaan dan masih banyak lagi. Tapi semua itu tidak saya rasakan, ini kisah ku di dikala dimana cinta menghampiriku di masa sekolah yaitu SMA.

Cinta memang menciptakan hati kita merasa indah, senang, bangga dan ceria selalu menghiasi setiap harinya, tetapi semua itu tidak bertahan usang mirip yang saya rasakan dulu, mengapa tidak, problem demi problem tiba silih berganti, satu persatu drama datang. Pertama orang yang saya cinta pergi begitu saja tanpa terperinci ia meninggalkan cinta ku, kedua nilai mapel setiap harinya menurun dan yang ketiga hubunganku dengan orang renta terganggu. Kata pepatah memang benar "..Hidup ini berputar.." yah.. ini buktinya.

Dulu saya selalu bahagia, ada seseorang kekasih yang selalu sayang dan cinta kepadaku, disaat kesusahan dalam mencar ilmu ia selalu membantu dan tidak lupa memperlihatkan kata-kata yang indah menciptakan hati ini semakin semangat dalam sekolah, kalau di gambarkan kegembiraanku ini mirip bunga yang mekar indah dan dikelilingi kupu-kupu yang berwarna, akan tetapi apa yang saya rasakan itu lama-kelamaan semakain berkurang dan sekolah pun menjadi malas.

Dulu yang saya tahu cinta itu indah dan didalam cinta hanya ada saya dan kau menjadi kita. Tapi pengetahuanku itu kini menjadi pengetahuan kuper, cinta dikala ini diartikan lain. Ada yang beranggapan cinta ada disaat kita berdua bertatap muka, dari kata itu saya berfikir " ..jadi kalau kita tidak bertatap muka tidak ada cinta, apa ia bersama orang ketiga.. " ujarku dalam hatiku yang semakin resah memikirkan dia. sejenak saya menutup buku diary ku kemudian saya berjalan santai sambil memandang kupu-kupu yang terbang kejar-kejaran. kupu-kupu itu seolah memamerkan kisah cintanya didepanku.

Tidak usang saya berjalan ada semuah kursi kemudian saya duduk dikursi itu, sambil tersenyum sendiri ku buka lagi buku diaryku. Di kawasan yang berbeda berharap saya temukan jalan keluar dari problem yang saya pikul ini. Semua problem saya pendam, saya rasain sendiri. Tiba-tiba fikiran yang sebelumnya jernih kini menjadi ternoda semua menjadi mirip musuh : Buku, seragam, handphone dan semua yang berafiliasi dengan bayang-bayang dia, hingga hasilnya kisahku ini menjadi berantakan, males dan pengen menyendiri, jarang makan, jarang mandi sampai-sampai keluar rumah pun merasa ogah.

Balas dendam selalu menghantuiku tiap waktu, berangkat sekolah pun tanpa tujuan hanya modal berangkat. Setiap jam pelajaran fikiran ini selalu diluar kelas walau jasad ku duduk rapi di kursi kelas. Tau-tau ujian final kurang tiga ahad lagi. Dalam kesedihanku saya punya anggapan bahwa cinta sejati di masa Sekolah Menengan Atas itu tidak ada, dulu saya setia dengan satu orang dan selalu mendewakan kata cinta, tetapi kini yang saya sanggup bukan senang malah kesedihan bahkan bukan hanya kesedihan tapi lebih kedepresi.

Di tengah gelapnya hati ini tiba seorang sahabat yang sangat peduli. fikria namanya anak yang seumuran dengan ku ini tiba menghampiriku "..lagi apa kau sof, sendirian aja niscaya lagi galau ya gara-gara putus?.." ujar fikria sambil tersenyum manis. Aku tersenyum dan berkata "..enggak ngapain galau memang ia siapa, kenapa saya harus sedih.." ujarku yang lagi bohong wacana isi hati. fikriya pun membisu kemudian jarinya menunjuk ke atas awan, saya pun ikut memandang awan. Tapi saya masih galau kenapa dengan dia, padahal awan setiap hari juga sama

"..lihat awan itu, indahkan? disaat mendung memang gelap tapi gelapnya tidak pernah lama, sehabis gelap itu niscaya ada pelangi yang menciptakan awan semakin cantik. itu sama mirip hatimu kau pernah jatuh cinta dan kini kau putus cinta jangan biarkan sehabis putuh cinta hatimu gelap dan hidupmu malas begini, masak kalah sama awan?.." kata fikriya sambil tertawa kecil.

Dari ucapan fikriya tersebut saya merenung agak lama, ada benar juga sih untuk apa saya terus menerus merasa murung ia juga ngak mungkin mencicipi apa yang saya rasa. Tapi dengan tegas saya menjawab "..siap yang murung ENGGAK FIK.." ujarku sambil berdiri dari kursi kelas. dengan tersenyum fikriya berkata "..ngak usah sok bloon kau sof, saya juga pernah kali' kayak kamu, buat apa sih mikirin mantan. kini kau fikir apa mantan kau merasa murung kayak kamu, sudah terperinci enggak sofie kau ngak usah ngotot bilang tidak kalau hati kau murung ya kan? ngak usah bohong?.." mendengar nasehat fikriya itu saya semakin terlihat bodoh, 

Aku merasa mirip orang yang gres keluar dari hutan. Seolah ada cahaya terang di depanku yang menciptakan badan ini ingin segera cepat-cepat untuk melangkah ke cahaya itu, saya pun mulai berfikir jernih bahwa cinta di masa Sekolah Menengan Atas itu hanya kiasan sinestesia saja bukan faktual dari hati, saya merasa ingin menyakiti diriku sendiri lantaran aib sehabis mendengar nasehat fikriya tadi, betapa bodohnya saya yang lemah lantaran cinta.

Ceritaku tidak habis disini, problem kedua pun belum kelar, yah.. problem soal nilai mapel yang menurun, sehabis saya di nasehati oleh fikriya saya pun jadi semangat untuk mencar ilmu dalam hati saya selalu berkata //ini saya yang kini niscaya kau kan tertarik kepadaku lagi, maaf kan saya yang dulu//. Hubunganku dengan orang renta semakain hari semakain baik kembali mirip dulu lagi, lantaran disaat kegalauanku saya selalu hirau taacuh dan selalu dikamar jarang bicara dengan orang tua, tiap hari hanya buku diary yang menemani

Ujian sekolah pun tinggal menghitung hari. Aku kini bukan lagi sofie yang lagi putus cinta melainkan sofie yang lagi mengejar cita, usai sudah ceritaku. Kini tinta dalam penaku kugoreskan tebal-tebal untuk memberi judul diary ini dengan lafat Ini Cerita Cintaku Di SMA, kututup buku diaryku, ku telakkan didalam tas kecil, sambil berdiri meninggalkan kursi, ku disambut kupu-kupu yang seolah meledekku dengan kata ".. kemana aja kau selama ini.."  . 

Makara buat kalian yang lagi duduk di kursi Sekolah Menengan Atas jangan gampang frustasi ketika putus cinta, melalui ceritaku di ini jangan ada lagi cukup umur yang galau soal cinta. Jangan mengenal cinta bila kau belum siap untuk tersakiti dan jangan bermain cinta kalau kau tidak ingin disakiti, hiasi masa Sekolah Menengan Atas kau dengan cinta mencar ilmu sambut citamu dengan prestasi yang terbaik.


Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam di lembar Diary Beserta Kalimat Resensi Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam di Lembar Diary Beserta Kalimat Resensi
Cover Cerpen Tetesan Tinta Hitam di Lembar Diary

Kalimat Resensi dari Cerpen di Atas

Judul Cerpen : Tetesan Tinta Hitam di lembar Diary
Penulis : Sofie Ananda Putri
Penerbit : JoeshaPictures
Tahun Penerbitan : 2015/MAN 2 Bojonegoro
Tebal Buku : -

Pendahuluan

Sofie Ananda Putri yaitu cukup umur dari MAN 2 Bojonegoro. Dia memiliki hobi menulis, baik itu menulis cerpen, teks drama mau pun novel. Sofie yang lahir dan tumbuh di Bojonegoro, pada tanggal 22 februari 1998 ini yaitu cukup umur yang memiliki bakat, ia termasuk penulis yang cukup produktif dengan menghasilkan beberapa karya-karya cerpen lainnya. kebanyakan cerpen-cerpennya bertemakan wacana cinta dan remaja.

Sinopsis/Isi

Cerita yang terkandung pada cerpen ini merupakan ungkapan hati seseorang yang pada awalnya ia sangat serius dengan cinta dan lama-kelamaan ia terus disakiti dan dipermainkan hingga ia sadar cinta sejati dimasa Sekolah Menengan Atas itu tidak ada.

Analisis Unsur

Tema : Tetesan Tinta Hitam di lembar Diary
Latar : Di tangga sekolah ( murung dan termangu ) dan Di kursi sekolah ( Marah )
Alur : Termasuk alur maju
Tokoh : Sofie dan Fikriya
Watak : Sofie ; (Cuek, keras kepala). sedangkan Fikriya ; (Baik, ramah).
Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama dalam cerita
Amanat : Jangan frustasi ketika habis putus cinta

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan : Gaya bahasa yang ada di dalam cerpen ini sangat menarik, gampang di pahami dan sanggup menyadarkan yang membaca cerpen, bahwa cinta sejati dimasa Sekolah Menengan Atas itu tidak ada. Dan cukup umur tidak boleh frustasi sehabis putus cinta.

Kekurangan : Cerpen ini memang bagus tetapi dari tokoh yang terdapat di kisah ini tidak begitu jelas, antara ia menulis diary dengan menceritakan apa yang ada di dalam diarynya tersebut. Sehingga kita yang membaca agak bingung.

Penutup/Kesimpulan

Cerita dalam cerpen tersebut sangat menarik dan cerpen ini cocok ditujukan kepada cukup umur semoga ia tidak terlalu bermain dengan cinta atau dalam bahasa gaulnya pacaran, semoga para cukup umur tetap fokus mencar ilmu dan mencar ilmu entah itu disekolah maupun dirumah.

Terima kasih sudah membaca semoga apa yang kita baca hari ini sanggup bermanfaat bagi kita semua, sebelum meninggalkan blogger joeshapictures sebaiknya di share dulu, apa yang kita sanggup hari ini ada baiknya kalau kita membagikan pengetahuan kepada orang lain. Sampai jumpa di artikel selanjutnya . . .

Belum ada Komentar untuk "Cerpen Terbaru Tetesan Tinta Hitam Di Lembar Diary Beserta Kalimat Resensi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel