Kadang Suka Males Banget Buka Media Sosial

Hmmm... Hai semuanya bahagia sekali dapat menyapa antum semoga sehat selalu. Postingan kali ini mungkin masih ada kaitannya dengan postingan sebelumnya, alasannya ketika ini hampir semua orang memakai media umum untuk banyak sekali kepentingan bisnis online atau kepentingan pribadi.

Ada banyak pilihan media umum ketika ini, hanya berdasarkan saya yang paling terkenal yaitu facebook dan whatsapp. Saya aktif di whatsapp alasannya menjadi kebutuhan untuk dapat mengetahui informasi terkait dunia pendidikan melalui postingan di grup. Untuk facebook, alasannya tidak ada kebutuhan sehingga saya jarang membukanya.

Yang paling menciptakan saya malas yaitu alasannya ketika ini semua orang menjadi simpel menciptakan postingan eksklusif yang berdasarkan saya tidak memperlihatkan pengaruh aktual kepada orang lain. Misalnya sekedar update status hasil selfi-selfi, otw lagi nyampek dimana, mau tidur, berangkat kerja dan lain-lain ibarat pada link postingan diatas. Itu semua biasanya di facebook.

Lain halnya di whatsapp. Di grup daerah saya gabung ini ada majemuk teman yang sering menciptakan postingan ihwal kajian ilmiah, hasil keputusan masail, kaidah-kaidah fiqih, atau lainnya yang lebih bermanfaat kepada orang lain. Hal ini masih baiklah lah untuk sekedar saling mengingatkan dalam kebaikan.

Ada juga yang menjadi wartawan yang hampir setiap hari tidak mau ketinggalan informasi untuk menjadi materi postingan, bahkan informasi yang sudah busuk sekalipun ikut di posting. Misalnya share info tahun 2010 silam, kini kan sudah gak berlaku alias busuk bahkan di posting berkali-kali.

Aaaahhhhh... entahlah terkadang suka males banget membaca info gak penting atau sudah busuk itu. Yang semuanya hanya hasil copas dari grup sebelah, bukan hasil ketik sendiri dari acuan yang ada.

Namun semuanya terserah yang bersangkutan masing-masing. Saya tidak menyalahkan mereka yang ibarat itu, hanya saja mungkin lebih diperbaiki, ditelaah kebenarannya ibarat sudah difirmankan oleh Allah SWT dalam surat al-Hujurat ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, kalau tiba kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti semoga kau tidak menimpakan suatu petaka kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kau menyesal atas perbuatanmu itu.

Inti dari ayat diatas, bahwa kita diperintah oleh Allah SWT untuk mengkoreksi kebenaran dari setiap sumber informasi yang kita peroleh, supaya kita tidak merugikan orang lain. Apalagi jaman kini banyak orang / golongan yang sengaja ingin mempermainkan keyakinan / faham kita melalui media sosial. Meskipun judulnya anggun tapi kadang di paragraf sekian ada kata yang sengaja di plesetkan, sehingga mengandung makna dan maksud yang berbeda dari yang sesungguhnya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang terbiasa "Tabayyun". Amin... Ya Rabb...

Sumber https://www.nengain.web.id/