Khasiat Dan Manfaat Landak Untuk Menyembuhkan Panu Dan Tbc

Landak ialah binatang penggerat yang secara umum ialah herbivora, dan menyukai daun, batang, khususnya bab kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai hama tanaman pertanian. Meskipun demikian, orang juga mengakibatkan landak sebagai salah satu materi pangan.

Bentuk tubuhnya ibarat tikus besar, ada yang berekor panjang dan ada yang pendek. Tubuhnya terbungkus kulit tebal dengan bulu duri yang runcing, bulu duri ini terdapat disekitar punggung belakang, paha pendek, mata kecil, daun indera pendengaran juga pendek. Moncongnya besar dan berbentuk S dengan bibir atas yang melunak kedalam. Makanan landak sembarang makanan, buahan, atau bijian dan daging binatang lainnya.

Binatang ini sanggup mengeluarkan bunyi menggeram dengan keras. Indra pendengar dan pembau berkembang dengan baik, sedangkan indra penglihatnya kurang berkembang denga baik. Setelah perkawinan, landak akan bunting selama antara 90-110 hari, dan sanggup beranak sebanyak 2-3 ekor setahun. Landak biasanya berdiam dilorong-lorong dalam tanah. Musuh utamanya kucing liar, burung garuda, ular pithon dan manusia.

Hewan ini ditemukan di Asia, Afrika, maupun Amerika, dan cenderung menyebar di daerah tropika. Landak merupakan binatang pengerat terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh, sesudah kapibara dan berang-berang. Hewan ini agak "membulat" serta tidak terlalu lincah apabila dibandingkan dengan tikus. Karena rambut durinya, binatang lain yang ibarat namun bukan pengerat, ibarat hedgehog dan landak semut (Echidna), juga dikenali sebagai "landak".

Keistimewaan dan Khasiat Landak

Empedunya jika dioleskan pada tempat rambut yang dicabut maka tidak akan tumbuh lagi
Landak juga sanggup menyembuhkan panu, caranya empedunya dicampur welirang dan dioleskan pada kulit yang terkena panu
Juga sanggup menyembuhkan penyakit TBC, disentri dan kusta dengan cara meminum empedunya

Demikian sekilas warta wacana Khasiat dan Manfaat Landak Untuk Menyembuhkan Panu dan TBC, supaya bermanfaat.

Referensi : ensilkopedi nasional edisi fauna | Kifayatul Akhyar, II/231

Sumber https://www.nengain.web.id/