Tren Durian Di Tiongkok Picu Justru Ancam Hutam Di Malaysia, Kenapa?

Malaysia - Meningkatnya ajakan Tiongkok akan buah durian berkembang menjadi bahaya besar berikutnya bagi hutan hujan Malaysia yang menipis.


wikipedia

Hal tersebut dikatakan oleh seorang pakar konservasi Malaysia, Kamis (12 September), yang mendesak adanya peraturan.

Malaysia telah kehilangan wilayah hutan hujannya yang luas alasannya yakni perdagangan kayu dan kelapa sawit yang berkembang pesat. Sekarang selera Tiongkok untuk durian berisiko lebih besar menghilangkan lahan hutan untuk perkebunan durian.

"Ada bahaya yang muncul, dengan ajakan besar akan buah-buahan ibarat durian dari Tiongkok," Dzaeman Dzulkifli, eksekutif eksekutif di Tropical Rainforest Conservation & Research Center (TRCRC), menyampaikan kepada Thomson Reuters Foundation, ibarat yang dilansir Asia One, Jumat (13/9).

"Durian sepertinya menjadi bahaya besar berikutnya," katanya di markas organisasi itu, sebuah rumah tradisional Melayu dari kayu yang terletak di dalam taman hutan yang rimbun di luar Kuala Lumpur.

Kelompoknya yakni salah satu organisasi konservasi hutan terkemuka di negara itu, penjaga senjata terbaik dunia melawan perubahan iklim.

Dia mendesak pemerintah untuk menghentikan ajakan durian membinasakan hutan Malaysia, menyampaikan cek perlu diperkenalkan - dan cepat.

"Mungkin, semacam fatwa dalam hal di mana itu dapat terjadi akan cukup baik," kata Dzulkifli, saat ditanya apakah ada kebutuhan untuk undang-undang pemerintah ihwal perluasan perkebunan durian.

Setelah ditanam di kebun keluarga dan pertanian skala kecil, durian - yang berdasarkan sebagian orang berbau ibarat selokan terbuka - kini ditumbuhkan oleh petani besar yang didukung oleh keuangan besar, ibarat yang Malaysia hasilkan.

Pemerintah mengandalkan peningkatan ekspor sebesar 50 persen pada tahun 2030 alasannya yakni mengejar Thailand untuk pangsa pasar ekspor yang lebih besar.

LENYAP

Dunia kehilangan 12 juta hektar tutupan pohon tropis pada tahun 2018, berdasarkan layanan pemantauan Global Forest Watch.

Malaysia termasuk di antara mereka yang mencetak kerugian terbesar.

Selain sebagai penghasil kayu utama, negara Asia Tenggara yakni penanam kelapa sawit terbesar kedua, minyak nabati yang paling banyak dipakai di dunia.

Perkebunan kelapa sawit di bab Malaysia dan Indonesia di Kalimantan telah diawasi dengan cermat atas aktivitas penebangan, pembukaan hutan, kebakaran dan penyalahgunaan tenaga kerja.

Tetapi Malaysia sedang mengerjakan reformasi undang-undang kehutanan yang telah berlangsung puluhan tahun, dan berharap untuk memperbaruinya tahun depan untuk melindungi hutannya dengan lebih baik.

Awal tahun ini, menteri industri primer Malaysia mengusulkan batas atas lahan yang dipakai untuk kelapa sawit, dengan fokus pada peningkatan hasil, media lokal melaporkan.

Dzulkifli mendesak pemerintah untuk berguru dari kesalahan masa kemudian yang dibentuk dengan industri kelapa sawit saat mendorong perluasan durian.

Daripada menanam pohon durian di area hutan, petani harus didorong untuk mengganti pohon yang lebih bau tanah dengan durian, dan mencampur tanaman mereka untuk bertahan dari fluktuasi harga, katanya.

Durian, yang tidak boleh di banyak kawasan umum di Asia alasannya yakni kedaluwarsa peringkatnya, yakni hit besar di dan gaya hidup gres terkait makanan di Tiongkok. Makanan beraroma Durian termasuk pizza, mentega, saus salad, dan susu; KFC bahkan menambahkan "durian chicken nugget" ke dalam menu-nya.

"Para penanam durian dan industri sedang bersiap dalam hal membuatkan cita rasa dan taktik pemasaran baru," kata Dzulkifli. "Itu menjadi komoditas global. Dengan teknologi untuk membeku-kering atau mengemasnya dengan baik, dan membuatnya ditransfer ke Tiongkok segera dengan kesejukan yang masih ada."

JALAN BARU

Di bawah konstitusi Malaysia, pengelolaan hutan sebagian besar berada di bawah kontrol negara bagian, bukan federal. Ini telah mengakibatkan kepentingan ekonomi mengambil prioritas di atas lingkungan dan hak-hak masyarakat adat, kata kelompok hijau.

Dzulkifli menyampaikan undang-undang kehutanan yang direvisi harus mempromosikan pengelolaan hutan yang lebih baik dan mendorong mata pencaharian selain penebangan massal.

Dia juga mendesak pihak berwenang untuk memulai pasar kredit karbon.

"Hal-hal semacam ini yakni cara berpikir gres ihwal bagaimana mengelola hutan dan orang-orang melakukannya di saku," katanya.

"Di Malaysia, kami masih mencari dari cara tradisional memanfaatkan hutan (dari) pada 1980-an."[JD]

Sumber https://jarumdetik.blogspot.com/

Belum ada Komentar untuk "Tren Durian Di Tiongkok Picu Justru Ancam Hutam Di Malaysia, Kenapa?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel