Tips Mempersiapkan Mental Abang Dalam Menyambut Lahirnya Adik Baru


Kelahiran adik tak jarang mengakibatkan masalah baru. Sang abang yang biasanya bagus bisa berubah perilakunya menjadi suka bikin "ulah". Biasanya pula, ibu dan ayah hanya bisa mengeluh, si abang menjadi bandel dan berulah negatif sesudah kelahiran adiknya, tanpa memahami mengapa hal itu terjadi.

Ibu dan Ayah, sebagai orangtua, kita mempunyai kewajiban untuk selalu membina bawah umur kita supaya hidup damai, sejahtera, rukun, dan aman. Oleh alasannya itu, dalam kehidupan berkeluarga, seluruh anggota keluarga berguru hidup bersama orang lain, yaitu anggota keluarga yang lain, dalam rangka berguru bermasyarakat dengan orang lain di luar keluarganya. Mengingat kehidupan keluarga sangat penting sebagai sarana berlatih membuatkan kemampuan bersosialisasi (bergaul) dengan orang lain, maka tugas orangtua sangat diharapkan untuk memastikan anak-anaknya telah berlatih dengan baik dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Untuk itu, sebagai pemimpin keluarga, ibu dan ayah diharapkan sanggup berperan sebagai wasit yang adil, jujur, dan tidak condong ke satu pihak. Kasus-kasus menyerupai marah, bertengkar, bersaing, iri-hati, yakni beberapa insiden faktual yang kerap terjadi di antara anak dengan saudara-saudaranya. Di sinilah kita diharapkan bisa mengajari bawah umur kita, bagaimana mengatasi masalah tersebut. Kepada bawah umur juga dibiasakan untuk selalu mempertimbangkan perasaan dan kepentingan orang lain, tidak hanya memerhatikan kepentingan sendiri. Inilah berguru berdemokrasi secara nyata, sehingga kelak anak menjadi seorang demokratis, yang menghargai dan menghormati orang lain.

Tips Mengatasi mental si abang ketika menyambut kehadiran adik baru


  1. Saat adik masih di kandungan ibu, ajaklah si abang mulai bekerjasama dengan sang adik melalui sentuhan dan elusan pada perut ibu. Minta si abang memberikan kata-kata kepada adik, misalnya, "Dik, nanti kalau sudah lahir main sama Kakak, ya" atau, "Dik, nanti kita makan cokelat sama-sama, ya" Bisa juga dengan meminta si abang bercerita wacana insiden di sekolahnya pada hari itu. Semua acara tersebut, tentu saja, melalui dorongan serta bimbingan ibu dan ayah. Melalui komunikasi tak pribadi itu, tanpa disadari telah terjadi relasi batin abang terhadap adik. Hal ini akan menciptakan abang merasa adiknya sudah lahir dan ia mempunyai mitra baru, sehingga begitu adiknya benar-benar lahir, abang tidak lagi terlalu terkejut, tidak lagi terlalu mencicipi perbedaan.
  2. Menjelang kelahiran adik, mental abang makin disiapkan, antara lain dengan mengajaknya bahu-membahu menyiapkan nama adik, ibu dan ayah menceritakan laba kalau punya adik, semisal bisa diajak main bersama jikalau sudah besar, serta kelak bisa membantu kakaknya.
  3. Saat adik sudah lahir, pastikan kasih sayang ibu dan ayah tidak berkurang. Di sini biasanya orangtua lengah dan tidak memahami bahwa si abang telah mencicipi perhatian dan kasih sayang ibu dan ayahnya berkurang gara-gara ada adik. Ibu dan ayah terlalu sibuk dengan bayinya sehingga "melupakan" si kakak.

Tips supaya anak merasa kasih sayang ibu dan ayahnya tidak berkurang


  • Di ketika adik tidur atau sedang tidak membutuhkan pertolongan, contohnya ganti popok ataupun ketika menyusui, usahakan perhatian ibu dan ayah dicurahkan sepenuhnya kepada si kakak, contohnya digendong, diajak main, dibelai, dicium, dan lain-lain.
  • Ketika adik menangis alasannya mengompol, libatkan si abang untuk bahu-membahu mengganti popok adiknya. Dalam hal ini abang yang mengambil popok dan menaruh popok lembap di tempatnya.
  • Menjelang abang tidur, upayakan abang mendapat perlakuan sebagaimana sebelum adiknya lahir, menyerupai didongengi, dibelai, dipijat kakinya, dikipasi, dan acara (ritual) lainnya. Dengan demikian abang tidak merasa sedikit pun dirugikan atas kehadiran adiknya.

Sumber https://www.nengain.web.id/

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Tips Mempersiapkan Mental Abang Dalam Menyambut Lahirnya Adik Baru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel