Dunia Mengecam Brunei Alasannya Yaitu Berkelahi Ham Sesudah Terapkan Eksekusi Mati

Brunei Darussalam - Dunia internasional beramai-ramai mengecam dan mengutuk Brunei Darussalam, sesudah negara itu menerapkan eksekusi rajam sampai mati kepada mereka yang mempunyai orientasi seksual yang berbeda.

Shame Brunei Govt. Foto: Twitter
Hukum yang diterapkan menurut Syariat Islam itu dipandang sebagai "tidak manusiawi" dan "barbar"

Kecaman dan kutukan bukan saja berasal dari netizen dunia tetapi juga dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan apra selebriti dunia.

PBB menyebut undang-undang yang diberlakukan pekan ini tersebut sebagai hal yang "kejam dan tidak manusiawi".

"Saya mengimbau kepada pemerintah (Brunei) untuk menghentikan pemberlakukan undang-undang pidana gres yang kejam ini, yang akan menandai kemunduran serius bagi pertolongan hak asasi insan bagi rakyat Brunei jikalau diberlakukan," ujar kepala hak asasi PBB, Michelle Bachelet, dalam sebuah pernyataan, Senin (1/4/2019).

Terkait penerapan aturan yang babar tersebut, pemain drama Hollywood George Clooney menyerukan pemboikotan terhadap sembilan hotel milik pemerintah Brunei. Kesembilan hotel milik pemerintah Brunei itu berlokasi di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Italia. 

"Setiap kali kita menginap, melaksanakan pertemuan atau makan malam di hotel-hotel itu, kita memperlihatkan uang kepada orang yang menentukan untuk merajam warganya sendiri yang dituduh sebagai gay atau melaksanakan zina," kata George di situs Deadline Hollywood. 

"Selama bertahun-tahun saya memahami bahwa untuk menghadapi sebuah rezim kejam kita tak bisa hanya sekadar mempermalukan mereka," imbuh George.

"Namun, kita bisa mempermalukan bank-bank, institusi keuangan, dan perusahaan yang melaksanakan bisnis dengan mereka serta menentukan untuk mencari cara lain," kata George.

Mengikuti jejak George Clooney, penyanyi dan legenda pop Inggris Elton John juga menyerukan boikot terhadap hotel milik pemerintah Brunei.

Dalam cuitannya di Twitter, pada Sabtu pekan kemudian (30/3/2019), beliau memuji Clooney dan menyebut Brunei sebagai negara di mana gay dilecehkan.

"Dia mengambil perilaku menentang diskriminasi terhadap gay dengan cara memboikot hotel milik Sultan," kata Elton dikutip AFP via Straits Times Senin (1/4/2019).

Penyanyi yang juga penggagas veteran hak gay berusia 78 tahun itu mengaku, dirinya duka jikalau memikirkan nasib karyawan hotel jikalau terjadi boikot.

"Namun, kami harus mengirimkan sebuah pesan yang besar lengan berkuasa sejauh kemampuan kami bahwa tindakan itu (rajam) sangat tidak bisa dibenarkan," katanya.

Akibat penerapan aturan syariat yang diangap babar tersebut, sejumlah hotel glamor milik Sultan Hassanal Bolkiah menentukan untuk menutup akun media umum mereka menyusul "serangan" yang dilakukan para pengguna internet yang mengecam pemberlakuan aturan babar tersebut.

Sejumlah perusahan pun mulai memboikot Brunei akhir penerapan aturan itu.

Sebuah program penghargaan TV Inggris dan distributor perjalanan milik Swiss telah bergabung dengan aksi  boikot terhadap bisnis yang dimiliki oleh kerajaan Brunei.

Majalah TV Choice mengumumkan di Twitter bahwa Penghargaan TV Choice tahunan tidak akan lagi berlangsung di London's Dorchester Hotel, yang beroperasi di bawah merek Dorchester Collection, sebuah hotel glamor yang dimiliki oleh Sultan Brunei.

Surat kabar yang berbasis di London, Financial Times juga menyampaikan dalam sebuah dongeng di situs webnya bahwa mereka akan membatalkan program yang direncanakan di Dorchester Hotel dan tidak akan memakai hotel Dorchester Collection lainnya.

Deutsche Bank mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa karyawannya tidak akan lagi memakai hotel Dorchester untuk urusan perusahaan.

"Undang-undang gres yang diperkenalkan oleh Brunei melanggar hak asasi insan yang paling dasar, dan kami percaya itu yakni kiprah kami sebagai perusahaan untuk mengambil tindakan terhadap mereka," kata kepala pejabat investasi, Stuart Lewis, menyerupai yang dilansir CNN, Jumat (5/4/2019).

"Kami besar hati mendukung hak-hak LGBTIQ di seluruh dunia, dan sebagai pecahan dari ini kami secara teratur meninjau kemitraan bisnis kami untuk memastikan bahwa mereka selaras dengan prinsip ini."

STA Travel, yang berfokus pada perjalanan untuk pelajar dan kaum muda, menulis di Twitter bahwa mereka tidak akan lagi menjual penerbangan dengan maskapai nasional Brunei, Royal Brunei Airlines, "sebagai protes atas perubahan undang-undang di Brunei baru-baru ini."

"Kami besar hati dengan budaya terbuka dan bermacam-macam kami dan kami mengharapkan kawan kami untuk memperlihatkan hal yang sama," kata STA Travel kepada CNN dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengambil perilaku ini untuk menambahkan bunyi kami pada undangan terhadap Brunei untuk membalikkan perubahan ini dalam aturan dan mendukung orang-orang LGBTQI di mana-mana."

Pelanggan yang telah membeli penerbangan dengan Royal Brunei Airlines akan dikembalikan jikalau mereka tidak ingin lagi terbang bersama mereka, kata STA Travel. CNN telah menghubungi Dorchester Collection dan Royal Brunei Airlines untuk memperlihatkan komentar.

Sebelumnya tokoh industrialis asal Inggris, yang dikenal dikarenakan telah mendirikan 360 perusahaan di bawah bendera Virgin Group, Richard Branson juga mengecam penerapan eksekusi rajam sampai mati oleh Brunei.

"Undang-undang gres di Brunei akan menghukum perzinahan dan seks gay dengan kematian dengan merajam. Sepotong undang-undang yang menjijikkan, tidak manusiawi dan periode pertengahan ini tidak mempunyai daerah di periode ke-21," kicaunya di akun Twitter-nya.[JD]
"tidak manusiawi"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Diserang" Netizen, Hotel Milik Sultan Brunei Tutup Akun Media Sosial", https://internasional.kompas.com/read/2019/04/06/09343631/diserang-netizen-hotel-milik-sultan-brunei-tutup-akun-media-sosial.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana

Sumber https://jarumdetik.blogspot.com/

Belum ada Komentar untuk "Dunia Mengecam Brunei Alasannya Yaitu Berkelahi Ham Sesudah Terapkan Eksekusi Mati"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel