Bendera Setengah Tiang Mengenang Insiden G30s/Pki

Bendera Setengah Tiang

Hello good millennial, jumpa lagi di blogger joeshapictures tema hari ini ialah perihal "Bendera Setengah Tiang Mengenang Peristiwa G30S/PKI" penasaran, yuk kita baca !

Bendera setengah tiang ialah istilah yang dipakai untuk menyebut kegiatan pengibaran bendera yang di kibarkan di tengah-tengah tiang. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, berkabung, atau kemalangan.

Tradisi mengibarkan bendera setengah tiang sudah dimulai pada kurun ke-17. Tindakan ini dipercaya bisa membuat "bendera janjkematian yang tak terlihat". Misalnya di Indonesia, yaitu waktu tanggal 30 september yang mengenang tragedi G30S/PKI.

Ketika akan mengibarkan bendera setengah tiang, bendera tersebut harus digerek hingga mendekati finial (puncak tiang) untuk beberapa saat, kemudian gres diturunkan menjadi setengah tiang, begitu juga ketika hendak diturunkan, bendera tersebut harus dinaikkan mendekati finial, dan kemudian gres diturunkan sepenuhnya.

Bendera Setengah Tiang Mengenang Peristiwa G Bendera Setengah Tiang Mengenang Peristiwa G30S/PKI
Ilustrasi Bendera Setengah Tiang Mengenang Peristiwa G30S/PKI

Peristiwa G30S/PKI

Peristiwa G30S/PKI atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September merupakan salah satu tragedi pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan september setelah beberapa tahun Indonesia merdeka. Peristiwa G 30 S PKI terjadi di malam hari tepatnya pada tanggal 30 September tahun 1965 hingga di awal 1 Oktober 1965. Dalam sebuah kudeta, setidaknya ada 7 perwira tinggi militer yang terbunuh dalam tragedi tersebut.

Partai Komunis ketika itu sedang dalam kondisi yang amat berpengaruh alasannya ialah mendapat sokongan dari Presiden Indonesia Pertama, Ir. H Soekarno. Tidak heran jikalau perjuangan yang dilakukan oleh segelintir masyarakat demi menjatuhkan Partai Komunis berakhir dengan kegagalan berkat derma Presiden kala itu.

Hingga hingga ketika ini, tragedi G30s/PKI tetap menjadi perdebatan antara benar atau tidaknya Partai Komunis Indonesia yang bertanggung jawab dalam tragedi tersebut.

Sebelum tragedi G30S PKI terjadi, Partai Komunis Indonesia sempat tercatat sebagai partai Komunis terbesar di dunia. Hal ini  didukung dengan adanya sejumlah partai komunis yang telah tersebar di Uni Soviet dan Tiongkok.

Semenjak dilakukannya audit  pada tahun 1965, setidaknya ada 3,5 juta pengguna aktif yang bernaung menjalankan kegiatan dalam partai ini. Itu pun belum termasuk dengan 3 juta jiwa yang menjadi kader dalam anggota pergerakan cowok komunis.

Di sisi lain, PKI juga mempunyai hak kontrol secara penuh terhadap pergerakan buruh, kurang lebih ada 3,5 juta orang telah ada di bawah pengaruhnya. Belum hingga disitu, masih ada 9 juta anggota lagi yang terdiri dari gerakan petani dan beberapa gerakan lain. Misal pergerakan wanita, pergerakan sarjana dan beberapa organisasi penulis yang apabila dijumlahkan bisa mencapai angka 20 juta anggota beserta para pendukungnya.

Masyarakat curiga dengan adanya pernyataan isu bahwa PKI ialah dalang dibalik terjadinya tragedi G30s/PKI yang bermula dari tragedi di bulan Juli 1959, yang mana pada ketika itu DPR telah dibubarkan. Sementara Presiden Soekarno justru menetapkan bahwa konstitusi harus berada di bawah naungan dekrit presiden.

PKI bangun dibelakang dukungan penuh dekrit presiden Soekarno. Sistem Demokrasi Terpimpin yang diusung oleh Soekarno telah disambut dengan antusias oleh PKI.   Karena dengan adanya sistem ini, diyakini PKI bisa membuat suatu komplotan konsepsi yang Nasionalis, Agamis dan Komunis dengan akronim NASAKOM.

Cerita Singkat Peristiwa G30S PKI

Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan masalah penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh sekelompok pasukan yang bergerak dari Lapangan Udara menuju Jakarta kawasan selatan. Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan.

Sementara itu ketiga sasaran lainya yaitu Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama kelompok pasukan tersebut berhasil kabur setelah berusaha melompati dinding batas kedubes Irak.

Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya, Ade Irma S. Nasution pun tewas setelah ditangkap dan ditembak pada 6 Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin bertambah disaat regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga rumah tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir dalam tragedi ini. Tak sedikit jenazah jenderal yang dibunuh kemudian dibuang di Lubang Buaya.

Sekitar 2.000 pasukan Tentara Nasional Indonesia diterjunkan untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Lapangan Merdeka, Monas.  Walaupun mereka belum berhasil mengamankan belahan timur dari area ini. Sebab ketika itu merupakan kawasan dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.

Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30S/PKI telah berhasil diambil alih di beberapa lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut bergotong-royong didukung oleh CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya.

Tinta kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah tragedi G30S/PKI. Hampir saja pak Harto dilewatkan begitu saja alasannya ialah mereka masih menduga bahwa dia bukanlah seorang tokoh politik.

Selang beberapa saat, salah seorang tetangga memberi tahu pada Soeharto perihal terjadinya agresi penembakan pada jam setengah 6 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal yang diduga sedang dicuilik. Mendengar isu tersebut, Soeharto pun segera bergerak ke Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan maritim dan polisi.

Soeharto juga berhasil membujuk dua batalion pasukan perebutan kekuasaan untuk segera menyerahkan diri. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju Halim Perdana Kusuma.

Karena prosesnya yang berjalan kurang matang, kesannya perebutan kekuasaan yang dilancarkan oleh PKI tersebut berhasil digagalkan oleh Soeharto. Sehingga kondisi ini menjadikan para tentara yang berada di Lapangan Merdeka mengalami kehausan akan impresi dalam melindungi Presiden yang sedang berada di Istana.

Berikut Film Penghianatan G30S/PKI Full Movie :


Berakhirnya Peristiwa G30S PKI

G30S PKI bisa berakhir pada jam 7 malam, pasukan pimpinan Soeharto berhasil mengambil alih atas semua kemudahan yang sebelumnya pernah dikuasai oleh G30S PKI. Jam 9 malam Soeharto bersama dengan Nasution mengumumkan bahwa kini ia tengah mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan tetap berusaha untuk menghancurkan pasukan kontra-revolusioner demi melindungi posisi Soekarno.

Soeharto melayangkan kembali sebuah ultimatum yang kali ini ditujukan khusus kepada pasukan di Halim. Tak berapa usang kemudian, Soekarno meninggalkan Halim Perdana Kusuma untuk segera menuju istana Presiden lain yang ada di Bogor. Ketujuh jasad orang yang terbunuh dan terbuang di Lubang Buaya pada tanggal 3 Oktober berhasil ditemukan dan dikuburkan secara layak pada tanggal 5 Oktober.

Baca juga:

Terima kasih sudah membaca agar apa yang kita baca hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua, sebelum meninggalkan blogger joeshapictures sebaiknya di share dulu, apa yang kita sanggup hari ini ada baiknya jikalau kita membagikan pengetahuan kepada orang lain. Sampai jumpa di artikel selanjutnya . . .

Belum ada Komentar untuk "Bendera Setengah Tiang Mengenang Insiden G30s/Pki"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel