Habitat Dan Manfaat Buaya Yang Belum Diketahui Untuk Kesehatan


Kalau melihat atau kita mendengar kata buaya, pastilah kita berlari untuk menjauh dari binatang yang satu ini biar selamat dari terkamannya. Siapa yang tidak tahu binatang, walaupun tidak hidup disekitar kita, namun keberadaannya sangat tidak dibutuhkan oleh kita. Apa itu buaya? Hehe saya tidak bertanya lantaran sudah terperinci kita sudah tahu buaya itu menyerupai apa. Namun kita hanya tahu dalam bentuk fisiknya saja, oleh lantaran itu, sesuai dengan judulnya Yang Belum Diketahui Apa Itu Buaya?

Buaya ialah binatang reptil yang bermoncong panjang, mempunyai empat kaki dengan kulit menanduk yang memliki lembaran sisik dan bergigi runcing kecil dan yang mempunyai jantung ber-ruang empat. Ukuran tubuhnya majemuk dari jenis ke jenis mulai dari panjang 1-7 meter. Buaya melipat kakinya ke belakang menempel pada tubuhnya, untuk mengurangi kendala air dan memungkinkannya menambah kecepatan pada ketika berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak dipakai sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini sangat mempunyai kegunaan waktu ia harus mendadak berbalik atau melaksanakan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan laba tatkala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal.

Buaya sanggup bergerak dengan sangat dan sangat cepat pada jarak pendek, didalam atau diluar air. Binatang ini mempunyai rahang yang sangat kuat, yang sanggup menggigit dengan kekuatan sangat luar biasa, menjadikannya sebagai binatang dengan kekuatan gigitan yang sangat kuat. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 5.000 psi setara dengan 315 kg/cm² bandingkan dengan kekuatan gigitan anjing yang hanya 335 psi, hiu putih raksasa sebesar 400 psi. Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, sangat mempunyai kegunaan untuk mengekang mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan berpengaruh ke air.

Oleh lantaran itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga sanggup mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka verbal buaya amat lemah. Saat melaksanakan penelitian, para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban) beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk menjaganya biar verbal itu tetap tertutup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran, atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. Cakar dan kuku buaya pun berpengaruh dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu gampang menyerang ke samping atau ke belakang.

Buaya memangsabinatang kecil menyerupai ikan, burung, mamalia, dan adakala juga memangsa buaya lain yang lebih kecil bahkan bangkai buaya dewasa. Reptil ini merupakan pemangsa penyergap; ia menunggu mangsanya binatang darat atau ikan mendekat, kemudian menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai binatang yang berdarah dingin, predator ini sanggup bertahan cukup usang tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya. Meskipun nampaknya lamban, buaya merupakan pemangsa puncak di lingkungannya, dan beberapa jenisnya teramati pernah menyerang dan membunuh ikan hiu

Yang sangat mengherankan ternyata ada 13 dari 23 jenis buaya diketahui juga memakan buah (ada buaya vegetarian nih hehe). Pada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap buaya Amerika yang tinggal di Taman Nasional Everglades, Florida, para peneliti dari US Fish and Wildlife Service menemukan sebuah "kolam apel" di dalam perut buaya. Tahun 2012, seorang peneliti dari Asia Tenggara juga melihat seekor buaya siam melahap semangka.

Di demam isu bertelur buaya amat buas menjaga sarang dan telur-telurnya. Induk buaya betina umumnya menyimpan telur-telurnya dengan dibenamkan di bawah gundukan tanah atau pasir bercampur dengan serasah dedaunan. Induk tersebut kemudian menungguinya dari jarak sekitar 2 meter. Buaya bertelur sebesar telur ayam dengan cangkok yang keras dan berwarna putih, berat telur 40-90 gram. Telur yang disimpan dalam pasir atau tanah akan menetas sehabis kurang lebih tiga bulan. (ensiklopedi nasional edisi reptil)

Beberapa jenis buaya yang belum punah


  1. Buaya kerdil
  2. Buaya Amerika
  3. Buaya moncong-ramping
  4. Buaya Orinoco
  5. Buaya air-tawar Australia
  6. Buaya Filipina
  7. Buaya Meksiko
  8. Buaya Nil atau buaya Afrika
  9. Buaya Irian
  10. Buaya India atau buaya rawa
  11. Buaya air asin
  12. Buaya Kuba
  13. Buaya Siam atau buaya air-tawar Asia

Sejauh yang telah ditemukan jenis buaya yang terdapat di Indonesia


  1. Buaya sejati
  2. Buaya mindoro atau buaya Filipina
  3. Buaya air tawar atau Buaya Siam
  4. Buaya sepit
  5. Buaya kalimantan
  6. Buaya air asin
  7. Buaya irian
  8. Buaya sahul
  9. dan Bukan buaya sejati

Keistimewaan dan Khasiat / Manfaat Buaya


[al-Raudlah lin Nawawi, II/542]

  1. Mata buaya mempunyai kegunaan mengobati sakit mata, dengan cara mata buaya yang kanan diikatkan pada mata pasien yang kanan dan yang kiri ditempelkan pada mata pasien yang kiri
  2. Lemaknya bila dicampur dengan lilin kemudian diberi bumbu dan dibakar disungai, maka seluruh katak disungai tidak akan bersuara
  3. Lemaknya juga mempunyai kegunaan untuk mengobati sakit indera pendengaran dengan caara di teteskan, dan bila dibiasakan pada orang tuli, Insya Allah akan sembuh
  4. Empedunya mempunyai kegunaan untuk menghilangkan bintik-bintik putih pada mata (dibuat celak)
  5. Bagian anggotanya bila diletakkan pada dahi kambing, maka kambing itu sanggup mengalahkan semua kambing
  6. Kotoran dalam perutnya sanggup menghilangkan bintik-bintik di biji mata baik yang usang atau gres di derita dengan cara dibentuk celak.

Sumber https://www.nengain.web.id/

Belum ada Komentar untuk "Habitat Dan Manfaat Buaya Yang Belum Diketahui Untuk Kesehatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel